Pages

Minggu, 06 Oktober 2013

Athropoda (Crustacea Dan Arachnida)




BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang termasuk dalam filum arthropoda sudah diketahui. Arthropoda merupakan phylum terbesar dari animalum kingdom. Jumlah species dalam arthropoda lebih banyak dari pada phylum lain dan merupakan binatang triploblastik selomata, tubuh beruas-ruas dan tiap ruas mempunyai kaki yang bersendi, rangka dari kitin atau zat tanduk, merupakan yang paling besar jumlahnya. Hidup di air tawar, laut, parasit pada hewan, tumbuhan dan manusia.
Tubuh arthropoda terbagi menjadi 3, yaitu : caput (kepala), torax (dada), dan abdomen (perut). Sistem organ lengkap, meliputi : sistem peredaran darah, pencernaan, syaraf, pengeluran, pernafasan, indera dan perkembangbiakan.
Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut:
1)        Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks)
2)        Bentuk tubuh simetris bilateral.
3)        Rangka luar keras tersusun atas zat kitin.
4)        Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
5)        Sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka.
6)        Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku).
7)        Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.
8)        Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)
9)        Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena.
10)    Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
1.2. Rumusan Maasalah  
Apa itu arthtropoda?  Bagaimana ciri-ciri arthropoda?  Apa saja klasifikasi arthropoda?  Apa yang dimaksud crustacea dan arachnida? Bagaimana sistem organ pada crustacea dan arachnida? Apa peranan crustacea dan arachnida bagi kehidupan?

1.3. Tujuan  
Untuk mengetahui definisi arthropoda, crustacea, dan arachnida. Untuk mengetahui lebih dalam tentang crustacea dan arachnida. Untuk mengetahui perbedaan antara crustacea dan arachnida.

1.4. Manfaat  
Sebagai pengetahuan bagi mahasiswa.  Sebagai bahan tambahan dalam mengajar bagi dosen.

BAB II PEMBAHASAN
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu: (a) Crustacea atau Udang-udangan; (b) Insecta atau serangga (Hexapoda); (c) Myriapoda atau lipan (kaki seribu); dan (d) Arachnida atau labah-labah. Namun pada makalah ini hanya akan dibahas dua kelas, yaitu kelas crustacea dan arachnida.
2.1.            CRUSTACEA
Dalam bahasa latin crusta berarti cangkang sehingga crustacea disebut juga hewan bercangkang. Crustacea (baca: krustasea) adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

2.1.1. Ciri- Ciri Crustacea (Struktur dan Fungsi Tubuh)
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu 2 pasang antena,1pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya,1pasang maksilla,1pasang maksilliped. Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.



Gambar 2.1 Anatomi Crustacea (Sumber: blog.uad.ac.id)


2.1.2. Sistem Pencernaan
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Alat pencernaan makanannya terdiri atas tiga bagian, yaitu : tembolok, lambung otot, dan lambung kelenjar.

Di dalam perut Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis (penegelupasan kulit). Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.

2.1.3. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darahnya tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.
 
2.1.4. Sistem Respirasi
Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah.

2.1.5. Sistem Syaraf
Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indraperaba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).

2.1.6. Sistem Reproduksi
Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia. Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
2.1.7. Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Entomostraca (udang tingkat rendah) dan Malakostraca (udang tingkat tinggi). Untuk Entomostraca terdapat empat ordo, yaitu : Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, dan Cirripedia, sedangkan Malakostraca terdapat tiga ordo yaitu: Isopoda, Stomatopoda, dan Decapoda

2.1.7.1. Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, yaitu melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.Adapun pembagian Entromostaca antara lain :
1)        Branchiopoda. Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
2)        Ostracoda. Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
3)        Copepoda. Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
4)        Cirripedia. Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut. 

2.1.7.2. Malacostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malacostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
1)             Isopoda. Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.Contoh: Onicus asellus (kutu perahu)- Limnoria lignorum. Keduanya adalah pengerek kayu.
2)             Stomatopoda. Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
3)             Decapoda (si kaki sepuluh). Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
a)        Udang: Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau. Cambarus virilis (udang air tawar), Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut. Palaemon carcinus (udang sotong).
b)        Ketam: Portunus sexdentatus (kepiting), Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp. Parathelpusa maculata (yuyu), Scylla serrata (kepiting), Birgus latro (ketam kenari)

2.1.8. Peranan Crustacea bagi Kehidupan Manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1)        Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2)        Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1)        Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2)        Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3)        Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

2. 2. ARACHNIDA
2.2.1. Ciri-ciri Arachnida
1)        Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air.
2)        Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya.
3)        Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena
4)        Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana
5)        Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan, yaitu:  Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya  Empat pasang kaki untuk berjalan.
6)        Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya.
7)        Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.



Gambar 2.2 Anatomi Arachnida (Sumber: http://belajarterusbiologi.blogspot.com)

2.2.2.Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan Arachnida dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen.

2.2.3. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas.

2.2.4. Sistem Pernapasan
Arachnida bernapas dengan paru-paru yang terletak di daerah perut depan.

2.2.5. Sistem syaraf
Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem syaraf tangga tali.

2.2.6. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan  persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar

2.2.7. Sistem indera
Alat indera terdiri atas delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena.

2.2.8. Klasifikasi / Sistematika Arachnida
Klasifikasi/ sistematika Arachnida terbagi atas 3 ordo, yaitu:
1)        Scorpionida
Mencakup segala macam kala, seperti kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng (Buthus), kala buku, dan kala labah-labah. Pedipalpusnya berbentuk seperti  capit besar, sedangkan kelisera- keliseranya kecil. Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.


2)        Arachnoida
Mencakup segala macam labah-labah. Contohnya antara lain : Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan), Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara), Laba-laba penjerat (di Malaysia), Laba-laba pemburu (di Meksiko), Laba-laba srigala, Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa, dan Tarantula (Rhechostica hentz).

3)        Acarina
Tubuhnya tidak berbuku-buku. Contoh Acarina antara lain: Caplak kudis (Sacroptes scabiei), Caplak unggas (Dermanyssus), Caplak sapi (Boophilus annulatus), dan Tungau (Dermacentor sp.).  Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Daur hidupnya mengalami 4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.

2.2.9. Peranan Arachnida Bagi Kehidupan Manusia
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu: Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda  Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing  Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky  Mountain

BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas.
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air. Sedangkan hewan Arthropoda yang tergolong kedalam kelas Arachnida umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air. Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya. Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena

DAFTAR PUSTAKA
·           Hadisusanto, Suwarno. 2005. Biologi Kelas X. Jilid Ib SMA. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
·           Maryati, Sri. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. http://tedbio.multiply.com/journal/item/7/sistem  pernapasan.
·           http://id.wikipedia.org/wiki/laba-laba#morfologi.